Hidup bagaikan garis lurus
Tak pernah kembali ke masa yang lalu
Hidup bukan bulatan bola
Yang tiada ujung dan tiada pangkal... .
Syair lagu diatas sudah tidak asing lagi kita dengar(bimbo), liriknya mengingatkan kita akan sebuah akhir. Kehidupan ini tidak akan berlangsung abadi, hingga suatu saat kita akan menaiki tangga usia, semakin lama usia kita bertambah, semakin berkuranglah sisa umur kita dan andai Tuhan belum memanggil kita di usia muda maka kitapun akan menjadi tua.
Melihat
garis-garis di wajah sosok yang kita cintai ibu dan ayah kita, ketika kulitnya
mulai keriput, rambut hitamnya mulai memutih dan kesehatannya kian menyusut,
kita diingatkan oleh-Nya bahwa kitapun sama, suatu saat nanti akan menjadi tua,
renta dan butuh begitu banyak pertolongan, kasih sayang serta perhatian dari
anak-anak kita.
Dan
sekaranglah saatnya bagi kita untuk memainkan peran sebagai seorang anak,
memelihara dan menyayangi ayah dan ibu kita. Dahulu sembilan bulan kita dalam
rahim ibu, kita menyusahkannya, duduk ia tak enak, berbaring tak nyaman. Tapi
ibu sabar menanti hari-hari kelahiran kita. Tiba kita di dunia, ibu tersenyum
bahagia mendapatkan kita sebagai anugerah dari Tuhan-Nya, disusuinya, dimanjakannya
dan dibesarkannya kita dengan penuh kasih sayang. Diajarkannya kita berbagai
ilmu dan sebuah kenikmatan yang luar biasa bagi kita diajarkan untuk mengenal
Allah sebagai Tuhan kita. Dengan sabar ibu mengajak kita pergi ke pengajian dan
ayah selalu mengajak kita shalat berjamaah.
Menginjak
remaja, kita semakin menyusahkannya, biaya sekolah yang kian besar serta
kenakalan-kenakalan yang sering kita lakukan tak jarang membuat hati ibu
terluka. Sikap kita yang kasar, egois dan selalu merasa benar terkadang
membuatnya menangis, tapi ibu tetap sabar. Dibimbingnya kita untuk memperbaiki
sikap dan tingkah laku kita, ibu selalu menanamkan cinta kepada Allah Rabb
Tuhan yang maha kasih dan sayang.
Berbahagialah
bagi yang masih mempunyai ibu juga ayah, karena masih mempunyai kesempatan
untuk memelihara dan menyayangi mereka. Dan saat kita menginjak dewasa, ketika
ayah yang dulu kekar sekarang sering terbaring sakit, dan ketika ibu yang dulu
selalu melayani kita makan sekarang sering terbaring lemah, inilah saat-saat
yang baik bagi kita untuk memuliakan mereka, melayani, memelihara dan
memberikan perhatian kepada mereka. Inilah kesempatan kita untuk menjadi anak
yang shaleh buat mereka bahagia di ujung usianya, dan buat mereka bangga dengan
kita. Ingatkah, dahulu ketika kebetulan kita terbangun dari tidur, terlihat ibu
sedang Tahajjud tak henti-hentinya berdo'a untuk kita, agar menjadi anak yang
shaleh dan tercapai semua cita.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Pendapat anda ?